Selasa, 20 Desember 2011

Air Mata

kala mentari tengelam diantara nyata tak terukir
adakah cahaya yang selalu menyelimuti dinginya malam
saat sepengal angin berhembus menyentu jiwa yang sepi
adakah cahaya bintang yang menggantikan sinar mentari
saat telinga tak lagi mendengar bisikan angin
adakah kerinduan yang menyapamu?
saat aku bertanya pada heningnya malam
adakah sedikit kau mengerti rintianku

hempasan angin menyelimutiku
seakan ia tahu isi hatiku yang gunda
mengapa kau lari, seakan tak peduli
meningalkan sepengal cerita lalu
mengapa kau pergi, seakan tak bersalah
meningalkanku disini tanpa alasan
mengapa kau menjauh, seakan tak pernah dekat
membiarkan diri ini terselimuti sepi hampa tanpamu

mengapa semua ini terjadi
kau biarkan linangan air mataku terjatuh
tersentak aku seketika seakan aku tak percaya
saat aku sadar kau tak ada lagi
entah dimana dirimu berada
tak pernahkah kau merasakan rindu yang menggebuh 
tentang perasaanku ini..

mati rasakah aku
bila akhirnya air mata ini terjatuh membasahi pipi
takkala debur ombak tak lagi menghempas karang
sinar mentari enggan menerpaku
rembulan pun enggan tersenyum lagi
dan takkala kau pergi dari sisiku meningalkanku seorang diri
dibalik tangisku yang terisak pilu kau lanjutkan langkah nistamu tanpa hiraukan aku.
 ku merindukan mu..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar